24 November 2012

Candi Muaro Jambi ...the lost university (part 2)

(baca dulu bagian 1)

Berbeda dengan candi yang telah dipugar penuh dengan larangan, Candi di Muaro Jambi kita bisa sangat dekat dan dengan demikian kita harus sangat menjaganya

Inilah situs Candi Kedaton di kompleks Candi Muaro Jambi yang baru dipugar di tahun 2011 lalu, nampak masih berantakan seperti masih baru ditemukan dan justru membuat penuh misteri seakan-akan baru ditinggalkan para penghuninya, terasa sekali suasana yang sepi senyap membuat merinding kikikikiiiii...

mr. ojeg pun akhirnya mengeluarkan smartphone untuk mengabadikan kemisteriusannya

Makara yang disebelah kanan

Makara sisi sebelah kiri

Tidak akan puas mengamati dengan waktu yang singkat karena muncul banyak pertanyaan-pertanyaan kenapa tulisan pada Makara di Candi Kedaton Muaro Jambi ada kemiripan gaya penulisan dengan prasasti Sang Hyang Tapak milik budaya Sunda kuno dan ada kemiripan juga dengan gaya penulisan Kerajaan Medang Jawa Timur (cikal bakal kerajaan mataram kuno). Perlu diketahui saat ini ada 3 candi yang namanya kedaton di Indonesia.

di kompleks candi kedaton ada 2 situs candi dan merupakan  kawasan situs candi terluas di Muaro Jambi 
Belum puas dengan segala misteri yang ada, masih ada musium yang wajib didatangi di pelataran depan Candi Muaro Jambi, banyak sekali artefak-artefak yang ditemukan di Muaro Jambi dipamerkan disana.

Museumnya untuk sekelas lokasi yg begitu luas dan kaya artefak bisa dikatakan cukup menyedihkan, jangan bermimpi masuk ke beberapa museum yg sudah lumayan keren di pulau jawa tapi semoga segera dipugar menjadi museum yang keren banget.


Ada beberapa arca yang dipamerkan yang membuat kita ingin tahu lebih jauh, seperti arca gadjah-singha (gajah singa).

ARCA GADJAH-SINGHA
Arca gajah dengan seekor singa
dipunggungnya, Arca ini ditemukan
di Candi Gedong II dan mirip dengan
yang ada di Candi KutoMahligai
Arca Prajnaparamita
Dewi Kebijaksanaan

...dan dipamerkan pula artefak yang belum bisa dijelaskan, mungkin simbol simbol kebudayaan dari jazirah Arab ?

ada bisa menjelaskan ?

23 November 2012

Candi Muaro Jambi ...the lost university (part 1)

Bagi para pecinta wisata sejarah, petualang dan misteri, Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi adalah jawaban buat yang suka akan misteri, petualangan dan sejarah dikemas dalam wisata.
Bagaimana tidak, Candi Muaro Jambi diperkirakan memiliki luas sekitar +/- 12.000 hektar dengan jumlah candi yang baru ditemukan sekarang baru 86 titik baik yang masih berbentuk maupun tidak (berupa gundukan bata yg tertutup rumput/tanah), belum lagi terdapal kanal-kanal dan danau untuk lalulintas orang-orang didalamnya.

Kalau Candi Borobudur di Jawa Tengah megah, situs kerajaan Majapahit di Jawa Timur begitu luas,  kalau Candi Muaro Jambi ...penuh misteri.

Jika sudah berkeliling didalamnya ditemukan hal yang sangat menarik di Candi Muaro Jambi, menurut penelitinya, tulisan huruf jawa kawi pada Makara yang ada pada gerbang Candi Kedaton di dalam komplek Candi Muaro Jambi  gaya penulisannya mirip dengan Prasasti  Sunda Kuno Sang Hyang Tapak di Citatih Sukabumi (sekarang berada di Musieum Nasional) dan hebatnya lagi gaya penulisan Prasasti Sang Hyang Tapak sama dengan penulisan prasasti di jawa timur bahkan bahasa dan gelar kebangsawanannya mirip dengan kerajaan Medang Jawa timur. Jadi bisa dijadikan menjawab pertanyaan 'Apakah leluhur bangsa Indonesia dulunya satu leluhur ?' ...coba dijawab hayoo

Zaaaaaaaap, kembali ke masa sekarang

Setengah jam dari kota Jambi, sayangnya tidak ada angkutan yang bisa membawa kita kesana, satu-satunya perjalanan menuju kesana adalah sewa mobil atau ojeg, bahkan tukang ojek yang disewa pun belum pernah ke lokasi ..nyasar-nyasar dikit tak apalah :pp


Petualangan dimulai dengan masuk ke gerbang candi Muaro Jambi, hawa misteri sudah mulai terasa disini, suasana hutan masih sangat terasa. Ditemukan pertama kali oleh di abad modern oleh tentara Inggris di tahun 1824 dan baru mulai dilanjutkan pelestariannya oleh pemerintah Indonesia mulai 1975



Ada sepasang patung di gerbangnya, namun hanya ada satu di lokasi sini, yang satu lagi ada di Palembang



Perlahan-lahan, selain memperbaiki situs-situs yang baru ditemukan pemerintah juga mulai membangun/memperbaiki infrastruktur di dalam lokasi Candi Muaro Jambi dengan membangun jalan kecil dari satu candi ke lokasi candi yang lain.



Masih disekitaran pelataran depan kompleks masuk candi muaro Jambi ada juga Candi Tinggi, seperti namanya, bentuknya lebih tinggi dibanding candi di sebelahnya.



sebelah kiri - kanan terdapat stupa




Selanjutnya tidak jauh dari Candi Tinggi ada kompleks Candi Kembar Batu, paling enak jalan-jalannya jika menggunakan sepeda.



Kompleks Candi Kembarbatu terletak 250 meter di sebelah tenggara Candi Tinggi, 
dipugar pada tahun 1994-1995 1 bangunan induk, 9 strukur bangunan, pagar keliling, 
gapura dan parit keliling. Selain bangunan di kompleks Kembarbatu juga terdapat 
temuan gong perunggu bertuliskan huruf Cina, lempengan-lempengan emas,
Batu mulia, bata bertuliskan jawa kuno serta keramik Cina


ada penyewaan sepeda untuk bisa berkeliling kompleks Candi



keluar dari kawasan Candi Kembar Batu kita bisa menemukan jalan setapak yang menuju ke kawasan kanal
kuno yang diperkirakan dahulunya adalah alur lalu lintas para biksu dari satu candi ke candi lain, bayangkan karena luasnya kompleks Candi Muara Jambi diperlukan sistem lalulintas yang lebih cepat dari jalan kaki yaitu mungkin menggunakan perahu kecil melalui kanal-kanal buatan yang mengelilingi kompleks Candi Muara Jambi



Candi peninggalan Budha ini sekarang dijaga oleh warga muslim, salah satunya Pak Malik yang dengan panjang lebar menjelaskan panjang lebar usahanya bersama warga sekitar menjaga, memperbaiki dan melestarikan peninggalan Budha ini.

pak malik dengan serius menjelaskan jejak sejarah di Candi Muara Jambi,
dan mr. ojeg mendengarkan dengan dahi berkerut  


kanal-kanal yang dibangun berseberangan dengan sungai besar Batanghari, di simpul-simpul kanal terdapat danau-danau yang belum bisa dijelakan fungsinya, tapi nampaknya para Biksu yang merapat ke lokasi Candi Muaro Jambi akan bertukar perahu dari sungai besar BatangHari ke perahu kecil kanal

Selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Candi Astano, sebuah candi di pinggir Danau Kelari, terbayang jika dimasa jayanya lokasi ini pasti sangatlah indah.




danau di depan candi Astano, sayang agak mengering
Durenn... bertebaran dimana mana di dalam situs Candi Muaro Jambi
Sebetulnya jalan dalam kompleks Candi Muaro Jambi melingkar, hanya saja banyak jalan-jalan setapak yang masih belum diperbaiki masih berupa tanah, sehingga tidak semua situs di Candi Muaro Jambi bisa dikunjungi dengan mudah. Bagi yang hobi berpetualang menjelajahi lokasi-lokasi yang masih berupa jalan setapak bisa menjadi pengalaman mistis tersendiri untuk menemukan 86 candi yang sudah dipugar ataupun belum.


kadang jika sudah melihat jalan yang bagus menjadi jalan setapak rasa ingin tahu justru semakin menjadi-jadi, tinggal adu nyali saja, mau terus apa kembali ke pintu utama, karena rasa penasaran biasanya mengalahkan rasa takut heheheh


Rasanya puas menemukan candi-candi yang justru belum benar-benar dipugar, karena terasa terasa hawa mistisnya dibandingkan candi-candi yang berada di pelataran depan.



Karena agak panjang dilanjutkan ke part 2 (klik)